Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Selamat datang di zona forum komunikasi antar mahasiswa muslim (FOKAMM) Jl. Bhayangkara No.57 Surakarta Telp. (0271) 719552
"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyerukan kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali-Imron : 104)
Hikmah Salaf
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Istiqomah adalah komitmen untuk mencintai dan beribadah kepada Allah dan tidak menyimpang darinya baik ke kanan ataupun ke kiri.”

Mukaddimah

Sambutan ketua fokamm
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh"
Segala puji syukur bagi Allah SWT, Rob semesta alam, sembahan jin dan manusia. Salam dan sholawat semoga selalu tercurah kepada Rasululloh saw, keluarga, shohabat serta pengikutnya yang senantiasa istiqomah sampai akhir zaman.

Suatu karunia dan ni’mat yang selalu kita syukuri adalah telah sempurnanya agama Islam. Allah SWT telah menjamin kesempurnaan agama Islam dan meridhoi Islam sebagi agama bagi seluruh umat manusia. Allah SWT tidak meridhoi agama selain Islam. Dan Allah SWT mengancam orang – orang yang tidak memeluk agama Islam sebagai agamanya, dengan cap sebagai orang kafir dan mereka akan dimasukkan kedalam neraka dan kekal di dalamnya.

Sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT adalah dengan berusaha menjalankan ajaran Islam sesuai kemampuan kita yang sebenarnya, bukan dengan memilih dan memilah, yang cocok dengan hawa nafsu diterima dan yang tidak sesuai hawa nafsu ditentang, seorang muslim yang paling sesuai amalannya dengan Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh saw serta yang paling ikhlas kepada Allah SWT. Sungguh merupakan suatu musibah dan tipu daya syetan apabila seorang muslim melaksanakan suatu amalan yang menghabiskan dana, tenaga dan waktu yang tidak sedikit, sedangkan amalan tersebut tidak sesuai dengan aturan – aturan Allah SWT dan tidak ada contoh dari Rosululloh SAW.

Suatu perkara yang sering kita lalaikan dalam melaksanakan amal ibadah adalah seringnya kita beralasan : bahwa amal itu yang penting ikhlas dan niatnya baik, masalah amal itu diterima atau tidak adalah urusan Allah SWT bukan urusan kita.

Alasan seperti ini sekilas nampak baik dan benar, namun bagi orang yang mau mempelajari dan menelaah Al-Quran dan Hadits serta ucapan para ulama maka alasan seperti ini perlu diluruskan. Allah SWT dan Rasululloh SAW telah menjelaskan bahwa amal ibadah yang dianggap sebagai amal sholih dan akan diberi balasan pahala jika terpenuhi 3 syarat antara lain :

1. Beramal ikhlas semata-mata hanya mengharap pahala dan ridho dari Allah SWT.

2. Beramal sesuai dengan aturan Allah SWT dan contoh Rosululloh saw.

3. Orang yang beramal haruslah seorang muslim atau mukmin.
Maka seorang muslim yang sholat shubuh 4 rekaat dengan niat ikhlas karena Alloh SWT, sholatnya tidak diterima, karena sholat shubuh 4 rokaat tidak ada contoh dari Allah SWT dan dari Rosululloh SAW. Seorang muslim berpuasa selama 40 hari 40 malam tanpa berbuka dan tanpa makan sahur dengan niat ikhlas karena Allah SWT maka puasanya tidak diterima, karena Rosululloh SAW tidak mencontohkannya.

Seorang muslim berqurban pada hari raya idul Ad’ha dengan niat agar disebut sebagai orang yang rajin berqurban dan karena malu dengan tetangga, maka qurbannya tidak diterima, karena dia tidak ikhlas dalam berqurban. Seorang yang berinfaq dengan niat agar disebut sebagai orang dermawan dan murah hati, maka infaqnya tidak diterima, karena tidak ikhlas karena Allah SWT.

Seorang nasrani berpuasa pada bulan Romadhon dengan niat ikhlas karena berharap pahala Allah SWT dan berpuasa sesuai aturan Allah SWT dan Rosululloh SAW, maka puasanya tidak diterima, karena dia bukan seorang muslim. Seorang yang beragama selain islam menginfaqkan hartanya untuk pembangunan jalan, madrasah, masjid, jembatan atau yang lainnya, maka infaqnya tidak diterima, karena dia bukan seorang muslim, Wallohua’alam bishowab.

Begitu syariat Islam yang indah, yang tidak ada aturan yang lebih sempurna daripada syariat Islam. Dan alangkah bahagia dan senangnya apabila kita bisa melaksanakan suatu amalan ibadah dengan memenuhi syarat-syarat tersebut. Semoga Alloh SWT memberi hidayah kepada kita dan memudahkan kita dalam beribadah kepadanya. Amin

Dalam rangka membentengi diri kita khususnya dan kaum muslimin dari pengaruh-pengaruh non muslim yang ingin menghancurkan umat Islam dari dalam dengan berbagai cara, berbagai hal, berbagai macam virus syubhat dan syahwat, serta dalam rangka melakasanakan kewajiban umat muslim yaitu ikut andil dalam menjaga kemurnian ajaran yang dibawakan oleh Rosulullah SAW. Maka kami mencoba mengumpulkan tulisan para ulama yang menjelaskan tentang berbagai hal tentang berbagai macam artikel yang insya Allah membangun bagi diri kita, keluarga, sahabat serta umat muslim yang ingin berlomba-lomba dalam meraih ridho dan barokah dari Allah SWT.

Semoga tulisan yang tertulis pada blog, Friendster, Face Book, Hi5, Flixster, Webs serta media lain tentang fokamm bias memberi manfaat tambahan wawasan keislaman, aqidah dan pemahaman kita terhadap Islam yang mulia ini. Dan kewajiban bagi seluruh kaum muslimin untuk kembali mengamalkan ajaran Islam secara murni dan konsekwen tanpa adanya tambahan dan pengurangan. Dan kami juga akan selalu merindukan nasehat dari para pembaca untuk memperbaiki kinerja kami.

Hanya dengan kembali kepada ajaran Islam yang murni dengan apa yang telah datang dari Allah SWT, umat Islam akan jaya di dunia dan mulia diakhirat. Amin

Apabila ada kesalahan dalam penulisan serta dalam menyantumkan nama pengarang serta refrensi dari penerbit. Afwan jiddan semoga Alloh senantiasa mengampuni kami dan memberikan petunjuk jalan kebaikan dan kebenaran.amin

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Ketua Dewan Fokamm

BAGAIMANA PACARAN MENURUT ISLAM ? (2)



Artikel Islami
31 Desember 2007 - 16:55
Oleh : Aditya Kurniawan
sumber : Ngaji Salaf 2000

Bagaimana pandangan Ibnu Qoyyim tentang hal ini ? Kata Ibnu Qoyyim, " Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta diantara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan. Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita rasa cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan lain yang tidak diperoleh sebelumnya. "
" Bohong !" Itulah pandangan mereka guna membela hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni berpacaran. Karena mereka telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah mengharuskan adanya pacaran dengan bercintaan secara haram. Bahkan lebih dari itu mereka berani mengikrarkan, bahwa cinta yang dilahirkan bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. Hal ini didengung-dengungkan, dipublikasikan dalam segala bentuk media, entah cetak maupun elektronika. Entah yang legal maupun ilegal. Padahal yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah semata-mata kepemudaan, kegadisan dan selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian mata, telinga, hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan kesucian hati wajib dijaga. Zinanya mata adalah berpandangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, zinanya hati adalah? membayangkan dan menghayal, zinannya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang bukan muhrim. Dan pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina ini.
Rasulullah bersabda,
" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya."
Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini.? Pacaran adalah sebuah proses ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita lihat secara umum tahapan dalam pacaran.
Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis,????? pertama ia nilai dengan daya tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya , akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah kata-kata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu ia akan pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.
Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si Juliet akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya dengan, "I LOve You". Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatan? pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah, "Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo pengin datang maka pintu pun terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.
Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu sayangku". Hal ini menjadikan perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah
Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil bergelayutan,? dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.
Wahai para Muslimah sadarlah akan lamunan kalian , bayang-bayang cinta yang? suci, bukanlah dengan pacaran , cobalah pikirkan buat kamu muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau kalian wahai pemuda yang suka gonta-ganti pacar. Cobalah jawab dengan hati jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dan renungkan ! Kami tanya :
Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang hal adegan yang pernah kamu kamu lakukan waktu pacaran dengan si A,B,C s/d Z kepada calon pasangan yang akan menjadi istri atau suami kamu yang sesungguhnya ? Kalau tidak kenapa kamu berani mengatakan, pacaran merupakan suatu bentuk pengenalan kepribadian antara dua insan yang saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya ? Sedangkan kenapa kepada calon pasangan hidup kamu yang sesungguhnya kamu berdusta ? Bukankah sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya keluarga sakinah?
Mengapa kamu pusing tujuh keliling untuk memutuskan seseorang menjadi pendamping hidupmu ? Apakah kamu takut mendapat pendamping yang setelah sekian kali pindah tangan ? " Aku ingin calon pendamping yang baik-baik" Kamu katakan seperti ini tapi mengapa kamu begitu gemar pacaran, hingga melahirkan korban baru yang siap pindah tangan dengan kondisi " Aku bukan calon pendamping yang baik" , bekas dari tanganmu, sungguh bekas tanganmu ?
Jika kamu disuruh memilih diantara dua calon pasangan hidup kamu antara yang satu pernah pacaran dan yang satu begitu teguh memegang syari'at agama, yang mana yang akan kamu pilih ? Tentu yang teguh dalam memegangi agama, ya Khan ? Tapi kenapa kamu berpacaran dengan yang lain sementara kamu menginginkan pendamping yang bersih ?
Bagaimana perasaan kamu jika mengetahui istri/ suami kamu sekarang punya nostalgia berpacaran yang sampai terjadi tidak suci lagi ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tetapi mengapa sekarang kamu melakukan itu kepada orang yang itu akan menjadi pendamping hidup orang lain ?
Kalaupun istri/suami kamu sekarang mau membuka mulut tentang nostalgia berpacaran sebelum menikah dengan kamu. Apakah kamu percaya jika dia bilang kala itu kami berdua hanya bicara biasa-biasa saja dan tidak saling bersentuhan tangan ? Kalau tidak kenapa ketika pacaran bersentuhan tangan dan berciuman kamu bilang sebagai bumbu penyedap ?
Jika kamu nantinya sudah punya anak apakah rela punya anak yang telah ternoda ? Kalau tidak kenapa kamu tega menyeret Ortu kamu ke dalam neraka Api Allah ? Kamu tuntut mereka di hadapan Allah karena tidak melarang kamu berpacaran dan tidak menganjurkan kamu untuk segera menikah.
Karena itu wahai muslimah dan kalian para pemuda kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah menjadi sunattullah, tidak satupun yang lari daripadanya melainkan akan binasa dan hancur.
Inti dari pembahasan ini adalah "PACARAN ITU HARAM"
Khusus pembahasan ini bila ada komplain atau pertanyaan lanjutan silahkan kamu sampaikan di Forum Curhat dan Konsultasi ...
T4CurTasi_Adityakurniawan@egroups.com


Artikel Islami
April 2009 - 13:36
Ketika "Cinta" dikalahkan Cinta


Kisah ini diambil dari salah satu website yang ada di internet, semoga dengan apa yang ada di blog ini menjadi cermin inspirasi bagi kita semua. Subhanallah Allahu Akbar, Tentang nama maupun karakater yang tertera dalam kisah ini saya sebagai pembaca tidak mengubah sedikitpun yang ada pada tulisan ini, semoga tulisan ini bermanfaat untuk menjadi insan yang bertaqwa dan dicintai allah SWt. Amin
a_kur70@yahoo.com
" Ma'af Dit, aku tak bisa ". Suasana seakan tak ada kehidupan, hanya terdengar suara lembut angin yang menusuk pori-pori kulitku. Bukan karena kesunyian yang membuatku terpaku, tapi....
" Dit, anterin ke gramedia yuk ? " suara itu telah menjemputku dari dunia lamunan.
" Eh....siang bolong gini bengong, entar kesambet loh ". Aku hanya membalas dengan senyuman. Hasan, dialah sahabat baruku yang kukenal
dikost ini yang telah membawaku pada perubahan. " Yuk ! " jawabku singkat.
Dalam perjalanan tak henti-hentinya Hasan menggodaku yang dari tadi hanya diam. " Lagi mikirin apaan sih Dit ?, ngelamun mulu ntar cepet tua loh......" mata melotot dan kerut keningnya adalah ciri khas ketika sedang meledekku. " Ga ada apa-apa " hanya senyuman yang terakhir dari kata itu.
" ooo......ya udah klo ga mau cerita ".
Dua bulan sudah kenanganku terkubur, namun kini entah kenapa muncul kembali setelah kemarin malam memimpikan dirinya. Kesunyian malam dan dinginnya malam tak lagi kurasakan karena hangatnya sinar rembulan mulai menemaniku malam itu untuk mengingat kenangan masa lalu. Entah mengapa mata ini sulit kupejamkan, seakan-akan didepanku hadir sesosok wanita yang tak asing bagiku. Dia melambaikan tangan dan bercanda ria dengan temannya.
Dialah gadis yang telah membangunkan cintaku. Sebut saja Rani, dia adalah sahabat Tari teman kampusku. Orangnya asik, mudah beradaptasi dengan teman baru walaupun aku sendiri agak canggung dengan yang namanya perkenalan dengan wanita. Perkenalan trus berlanjut, aku mulai memberanikan diri tuk mengajak dia jalan dan terkadang dia yang memintaku untuk mengantarkannya yang hanya sekedar mencari boneka. Kecanggunganku mulai sedikit hilang ketika dia mulai bercanda denganku dan mulai meminta pendapatku tentang masalah yang dihadapinya. Entah mengapa ketika bersamanya aku seakan-akan menemukan kebahagiaan yang selama ini telah hilang dalam hidupku. Ketika senja tiba, kuingin cepat menggantikan rembulan dengan matahari jika kubisa. Hari demi hari dia tak luput dari pikiranku, walaupun dia bukan satu kampus denganku tapi dia selalu menghubungiku via telpon dan itu membuat rasa rinduku terobati.
*~*
HPku berdering dan kuraih dengan malasnya, " siapa sih pagi-pagi gini ganggu orang yang lagi enak bermimpi " gumamku.
" Halo, Dit " suara itu tak asing lagi ditelingaku.
" Ya halo, ada apa Ran ? " kontan semangat dipagi itu timbul seketika mengalahkan sisa kantukku.
" Dit hari ini ada acara ga ? "
" mmm... kebetulan minggu ini ga ada acara, emang kenapa ? "
" Anterin aku jalan yuk ! " suara manjanya mulai muncul. Aku tersipu mendengar kata-kata itu dan tanpa pikir panjang kuterima ajakannya.
" Ayuk...yuk..., emang mo kemana ? "
" Semangat banget sih, anterin aku cari kado buat keponakanku trus anterin kerumahnya, mau ga ? "
" Boleh...buat kamu apa sih yang ga bisa " entah dari mana aku belajar bergombal terhadap wanita, padahal aku tipe cowo yang sulit berkomunikasi
dengan wanita.
" Ya udah nanti jam 09.00 jemput aku dirumah yah ! daaa... " tut...tut...tut...
Huuuu....... kurebahkan kembali badan ini dengan kegembiraan hati yang terpancar dipagi hari. Tak biasanya aku menyapa sang surya yang menebarkan
kehangatan sinarnya yang memberikan manfaat bagi tubuh manusia. Kegembiraan itu tak akan pernah kuhapus dalam memori kehidupanku.
*~*
Minggu itu aku menjemputnya sesuai permintaan dan aku mengantarkan mencari hadiah untuk keponakannya. Hampir semua toko mainan kami jelajahi dimall itu, tapi tak satupun mainan yang cocok untuk kami beli. Hampir kami putus asa, tapi keputusasaan itu hilang setelah kami melihat sebuah kotak yang berisi boneka yang paling disukai keponakannya. Tanpa ragu kami langsung menuju toko tersebut dan membelinya. Rasa capek, kantuk dan lelah telah menjadi satu, tapi perasaan itu entah mengapa terasa tak begitu pengaruh pada diriku. Sebelum pergi kerumah keponakannya, kami sempatkan untuk beristirahat dicafe dekat kami membeli boneka.
" Akhirnya setelah sekian lama kita mencari ........ fhuuuhhhh ! "
" Sok puitis deh ! " ledeknya sambil tersenyum kecil.
" Eh Ran mau makan apa ? "
" mmm .... aku ga makan deh " jawabnya singkat, mungkin rasa lelah telah menbuatnya kurang berselera makan.
" Ya udah klo gitu aku pesen minuman aja yah ? "
" Ok ! "
Sambil minum kami cerita dan saat itu entah mengapa hati ini mendapat dorongan untuk mengatakan sesuatu padanya.
" mmm......Ran, aku boleh mengatakan sesuatu ga ? tapi .... kamu janji jangan marah yah ? " rasa ragu mulai menyelimuti hatiku, tapi daya dorong ini semakin kuat.
" Tergantung " senyuman dibibirnya membuatku terpaku memandangnya. " Bicara aja lagi Dit, aku ga marah asal jangan bilang kalau kamu ga bisa anterin aku kerumah keponakanku, soalnya dari sini kan lumayan jauh dan aku udah capek "
" Bukan .... bukan itu, aku pasti anterin kamu kok ! "
" Trus apa dong ? jangan bikin Rani bingung deh "
" mmm ...... Ran mungkin aku konyol mengutarakan perasaan disaat seperti ini, tapi aku tidak bisa membendungnya lagi " ku beranikan tuk memulainya.
" maksudnya ? " kerut keningnya dan tatapan tajam tak luput dari penglihatanku.
" Ran ..... a ... aku mulai suka sama kamu " ku gigit bibir bawahku dan kutundukan pandangan. Tak berani kutatap wajahnya, aku takut melihat ekspresi
wajahnya setelah aku mengatakan hal itu.
Lama tak terjadi kontak bicara diantara kami. Tapi tak lama kemudian .....
" Dit, aku ngerti perasaan kamu, aku jadi merasa bersalah terlalu berlebihan dalam bergaul denganmu sehingga kamu berpikir bahwa selama ini penerimaan ajakanmu dan permintaan untuk mengantarku adalah atas dasar rasa suka padamu. Aku menganggap kamu sebagai sahabatku yang baik yang telah lama kucari selama ini. Kamu mau mendengarkan keluhanku dan menasehatiku. Jadi tak mungkin aku menerimamu sebagai pacarku, aku tak mau kehilanganmu Dit, sebab didalam pacaran ketika rasa cinta telah pudar maka kebencianlah yang berperan dan hal itu tak mau terjadi pada hubungan kita Dit. Jadi aku mohon padamu jadilah sahabatku bukan pacarku. Ma'afkan aku Dit, kamu bisa ngertikan perasaanku ? " penjelasan itu diakhiri dengan senyuman manisnya. Kuberanikan menatap wajahnya walaupun jeritan dan tangisan hati silih berganti. Kubalas senyumannya dan kuberanikan mengomentari.
" Ya sudah kalau itu memang pendapatmu, aku kan coba tuk nerimanya " kupaksakan bibir ini untuk senyum.
" Eh Ran udah sore nih, ntar kemaleman lagi kerumah ponakanmu " cepat kuganti pokok pembicaraan agar rasa sedih ini tak berlarut.
" Kamu ga marah kan Dit ? " dia menarik lenganku yang sudah siap berdiri. Kuanggukan kepalaku dengan senyuman yang berat dibibir.
Dalam perjalanan kerumah keponakannya hingga kembali kerumahnya tak satu katapun aktif keluar dalam bentuk pertanyaan ataupun canda. Hanya sedikit komentar dari setiap kata-kata yang dia berikan.
*~*
Kuayunkan langkahku menuju pintu kamar kostku. Berat, bukan berarti karena aku lelah atau rasa kantukku, tapi setelah kejadian siang tadi kebahagianku
sedikit mulai hilang. Kulihat sebelah kamarku ada kehidupan diwarnai terangnya lampu. " Ada pendatang baru " gumamku tapi tak kupedulikan.
" Assalamu 'alaikum " seketika aku berbalik dengan rasa kaget karena aku sedang mencari kunci kamarku diselingi dengan bayangan-banyangan kejadian siang tadi.
" Ya....Waalaikum salam "
" Ma'af kalau saya mengagetkan kamu, saya Hasan orang baru disini, salam kenal ma'af nama kamu siapa ? "
" nama saya Adit, ma'af yah saya capek jadi nanti aja perkenalannya "
" Ma'af kalau saya menganggu " Senyuman dibibirnya menggambarkan ketulusan hati.
Tanpa ragu ku buka pintu dan segera kututup. Ada sedikit perasaan tak enak pada Hasan karena pembicaraanku tadi yang kurasakan kurang enak didengar, tapi aku membuang perasaan bersalah tersebut. Malam semakin larut tapi kedua bola mataku tak kunjung juga mengantarku pada alam sana. Terdengar suara kehidupan dalam kamar Hasan. Dengan penuh penasaran kuberanikan mengetuk pintu kamarnya sekalian aku mau minta ma'af.
" Ada apa Dit ? " senyuman itu begitu sejuk dipandang.
" mmm... ga, kamu belum tidur San ? "
" Belum, aku tidak bisa tidur malam ini, entah mengapa mungkin karena aku masih baru kali yah dengan suasana baruku ini "
" ooo...." jawabku singkat
" Ngomong-ngomong ada apa nih Dit ? emangnya kamu juga ga bisa tidur ? "
" Aku mau minta ma'af karena jawaban perkenalan tadi tidak mengenakan "
" Ga apa-apa Dit, aku ngerti kok kamu kan tadi baru datang pasti rasa lelahmu yang membuat kamu bersikap demikian "
" Wah nih orang sabar banget, kebijakan dalam berkata bikin kagum setiap orang yang mendengarkan " gumamku dalam hati.
Akhirnya aku ngobrol malam itu mulai dari perkenalan sampai dengan pengalaman.
Setelah kejadian malam itu aku semakin dekat dengan Hasan. Tak jarang aku minta pendapat tentang masalah yang sedang kuhadapi. Setiap katanya mengandung makna yang begitu indah bagaikan penyair yang menyampaikan risalah lewat kata-kata bijaknya.
" Dit, rasa cinta itu fitrah. Setiap manusia yang normal pasti akan merasakannya, tapi tergantung kita dalam pengembangan cinta tersebut. Cinta kita kepada lawan jenis atau hobby kita boleh-boleh saja, tapi jangan sampai rasa cinta tersebut mengalahkan cinta kita padaNya "
" Sulit San, hati ini sudah terlanjur suka sama dia. Sekarang alur hidupku saja entah kan kubawa kemana, semuanya serba kebingungan dan saat kuambil keputusan selalu saja kutemui jalan buntu "
" Dit, cinta itu tak harus memiliki dan cinta tak bisa dipaksakan. Jika kita memang mencintai seseorang, kita kan merasa bahagia jika dia menemukan kebahagiannya, walaupun kebahagian itu tidak ditemukan pada diri kita, kita harus ikhlas. Dit, sekarang mengadulah kepada Allah. Mohon petunjukNya untuk membimbing kebimbangan dalam menjalani hidupmu dan jangan terlalu dipikirkan sebab kamu tau sendiri kan bahwa kamu punya penyakit kanker " Hasan memang benar penyakit yang kuderita selama ini tak lagi kupikirkan. Padahal entah esok atau lusa bahkan mungkin hari ini jika Allah berkenan mengambil nyawa ini, aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Kuingat pesan Hasan yang masih terngiang dalam benakku " Sesungguhnya setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, jadikanlah ini salah satu prinsip dalam menjalani hidup agar selalu ingat padaNya ". Bergetar seketika seluruh tubuhku entah apa yang terjadi padaku saat itu. Tanpa pikir panjang ku basuh setiap bagian tubuhku dengan air wudhu untuk mengadukan masalah ini pada Penguasa alam semesta.
" Ya Allah, betapa besar dosaku selama ini. Cinta yang kau berikan telah aku salah artikan. Begitu halusnya iblis membisikan arti cinta itu hingga kabut cinta duniawi telah menghalangi arti sebenarnya cinta. Ya Allah, andaikan cintaku padaMu sebesar cintaku padanya bahkan lebih dari itu. Sungguh aku sangat menginginkan hal itu sebelum Kau memanggilku. Ya Allah jadikan cintaku padaMu begitu besar hingga ku tak takut akan kematian bahkan kematian menjadikan gerbang menuju kerinduan menghadapMu " tak terasa air mata penyesalah telah membasahi pipi dan sajadah. Hatiku sedikit lebih sejuk dan tenang dan tak terasa keseimbangan tubuhku mulai tak stabil dan akhirnya aku tersungkur dalam sujud.
*~*
" Dit, berangkat kuliah ga ? " Berulang kali Hasan menanggil Adit, tapi tak ada sahutan dari dalam. Hasan memberanikan diri untuk masuk kekamar Adit dan ternyata pintunya tidak terkunci. Dia melihat Adit dalam keadaan sujud dan dia berpikir mungkin dia kesiangan shalat subuhnya. Setengah jam sudah dia menunggu dikasurnya, tapi Adit masih dalam keadaan bersujud. Hasan mulai penasaran dan mulai mendekati Adit, dia coba sedikit menggoncangkan tubuh Adit dan......." Astagfirullah.......Dit....Dit.....Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, insyaAllah kau telah mendapatkan arti cinta yang sebenarnya. Semoga kau tenang diSisiNya ".
Wassalamu 'alaikum wr. wb.Sukron,Acep Ruswana
bina_hati@yahoo.com